Hi, folks!! Kayaknya gue belum sempat betul-betul menyapa sejak terakhir kali gue posting tulisan terbaru, itupun lewat podcast cuma sebentar😅. Oleh karena itu, hari ini gue ingin berbagi cerita sedikit soal how i spent my weekend last week.
Hari Jum'at minggu lalu, kebetulan gue lagi ada keperluan untuk urus perihal akademik ke Bandung, selagi ada kesempatan dan considering bahwa teman-teman gue pastinya libur kerja di akhir pekan, maka gue memutuskan untuk mengajak mereka meet up dan hasilnya kita memilih jalan-jalan ke Floating Market Lembang yang terjangkau dari segi jarak dan money. Walaupun dari delapan gengs yang bisa ngumpul cuma empatan termasuk gue karena yang lainnya nggak sedang di Bandung, but it's still fun! Mengingat udah setahun lebih kita nggak ketemu, hiks.
By the way, ini pertama kalinya lho kita ke Floating Market. Salah satu sobat gue ada yang udah pernah kesana sih, tapi sisanya nope! Iya, tinggal hampir lima tahun di Bandung nggak berarti lo bisa bebas ke tempat wisata manapun sampai dijabanin satu per satu😆. Gue sendiri aja belum pernah ke Farm House, padahal dari kost yang dulu jaraknya deket banget, dengan menggunakan motor paling cukup menempuh perjalanan selama 12–15 menit. Rata-rata anak kost-an disini, saat libur yang dicari bukan tempat wisata yang crowded dan bikin pusing, tapi justru tempat-tempat makan atau bahkan sekalian aja ke tempat yang teduh dan menenangkan macam coffee shop (yang nggak banyak orang ofc) dan wisata alam. Tentunya wisata alam yang nggak terlalu ramai, toh di Bandung banyak banget kok tempat-tempat terbuka yang nggak bersinggungan langsung sama wisatawan.
Harga masuk ke Floating Market itu sebesar Rp. 25.000. Selain pasar terapung dan wisata perahu, ada macam-macam wahana dan wisata yang bisa kita kunjungi, misalnya Swimming Pool + Pemandian Air Hangat, Rainbow Garden, dan Kota Mini. Namun tentu biaya masuknya masing-masing berbeda dari Floating Market. Nah, untuk Kota Mini sendiri harga tiketnya (jika hanya ingin melihat-lihat dan nggak menikmati wahana yang ada) sama dengan biaya masuk Floating Market, yakni sebesar Rp. 25.000. Sebetulnya pada papan iklan di pintu masuk ada informasi bahwa kalau kita ingin masuk ke Floating Market dan Kota Mini sekaligus, harganya diturunkan dari yang seharusnya Rp. 50.000 masing-masing tiket, jadi Rp. 40.000. Hanya saja karena waktu itu gue termakan trik marketing mas-mas yang ngasih tiket (dia nggak nawarin paket Floating Market dan Kota Mini, melainkan Floating Market aja), gue jadi harus bayar lagi pas mau ke Kota Mininya. Lesson learned. Gue sangat anjurkan buat teman-teman yang mau kesana dan ingin masuk ke kedua tempat ini, alangkah baiknya bilang di ticketing pas awal masuk biar nggak bayar dua kali😅.
Oh iya, tiket masuk ini juga sudah include voucher minuman yang bisa kita tukarkan tepat di area pasar terapung, pilihannya ada orange juice, latte, moccachino, milo, atau susu coklat. Karena waktu itu udaranya lagi mendung dan dingin, so pasti kami pesan minuman selain juice (gue pilih milo).
Di dalam kawasan Floating Market sendiri ada wisata jejepangan yang namanya Kyotoku, disana teman-teman bisa sewa yukata (pakaian tradisional Jepang) dan berfoto ala-ala Jepang di area khusus yang bernuansa Jepang. Berhubung harga sekali sewa dan foto bisa lebih dari seratus ribu, gue nggak masuk ke dalam dan cuma berjalan melewati area Kyotoku aja, lalu terus lanjut ke pasar terapung untuk icip-icip kuliner disana dan jalan-jalan ke destinasi yang lain. Teman-teman bisa lihat rangkuman wisata perjalanan gue dan teman-teman yang super duper singkat ini di mini vlog (yang juga zuperrr singkat) di bawah😁
Tapi sowry banget gue malah nggak videoin secara full bagian kulineran di pasar terapungnya, karena situasi disana waktu itu ramai banget. Saat jalan pun inginnya cepet-cepet aja biar nggak berdekatan sama orang banyak, jadi gue nggak sempet bikin video, maklum masih amatiran😅
Disana gue cobain sate kelinci + lontong, dan ketiga teman gue pesan mie aceh sama ramen. Bagi yang belum tau, metode pembayarannya pun cukup unik, yakni pake koin. Tapi jangan bayangin koin yang logam kayak uang gopean ya, menurut gue koinnya lebih mirip koin krambol wkwk. Temen gue sampe ketawa pas gue bilang "kayak mau main karambol", karena memang semirip itu buat gue🤣.
By the way, ini pertama kalinya gue makan sate kelinci. Sebelumnya nggak pernah berani untuk makan karena nggak tega. Buat gue, kelinci itu sama imutnya kayak kucing. Gue nggak bisa bayangin hewan peliharaan seimut ini disembelih untuk dimakan, maka dari itu sebelumnya gue nggak pernah mau coba. Tapi di satu sisi, gue juga penasaran pingin cicip. Berhubung waktu itu gue bingung mau makan apa, ditambah gue memang belum makan berat, yaudah deh gue pesen sate aja. Ternyata rasanya mirip-mirip kayak sate ayam, cuma lebih kenyal dan juicy. Selama makan itu, i swear i was trying so hard not to imagining how innocent and sweet rabbits are🐰.
Selepas dari sana, seperti yang ada di video, kita lanjut keliling-keliling Kota Mini and took a lot of pics. Untuk Kota Mini sendiri konsepnya ialah pedesaan Eropa, nggak heran bangunan-bangunannya terkesan mirip dengan bangunan Eropa. Sebetulnya Kota Mini ini lebih cocok untuk keluarga yang membawa anak-anak, karena sebagian besar wahananya juga bertema edukasi profesi yang ditujukan untuk anak-anak, seperti Cooking Class, Farmers Market, Police, Science Center, Fire Rescue, Baby Clinic, Barbie Salon, ada juga Bear House dan Playground. Waktu itu wahana yang bisa gue masukin cuma Rumah Ilusi (yang banyak kacanya itu). Sisanya gue kurang tau apakah bisa dimasuki juga oleh orang dewasa atau nggak.
So, begitulah cerita gue di hari Minggu sebelumnya. Meski singkat dan cukup melelahkan karena gue nggak berhenti beraktivitas sejak hari Jum'at di Bandung itu, but i felt content. I truly were. Waktu beberapa jam bersama teman-teman setidaknya bisa mengobati kerinduan kami setelah setahun lamanya nggak ketemu terhalang pandemi. Sumpah, kita tuh terakhir ketemu saat masih di kampus di bulan Februari 2020. Sisanya cuma komunikasi lewat WhatsApp. Sebetulnya dengan kedua teman yang lain gue memang udah sempat ketemu beberapa kali, tapi untuk bisa kumpul tuh moment yang jaraaaang banget. Gue bersyukur akhirnya bisa diberikan kesempatan untuk ketemu mereka lagi dan ngumpul bareng meski nggak semuanya. Semoga setelah pertemuan ini, kita bisa ketemu dan hangout bareng lagi secara lengkap di lain waktu, AAMIIN!!
Terima kasih teman-teman udah baca sampai habis, hihi. Maaf kalau story kali ini kurang informatif, mengingat gue bukan traveler dan juga udah lupa beberapa informasi seputar Floating Market😅 Tapi semoga bisa menghibur, ya😉 Sampai jumpa di postingan berikutnya!!
P.S: Thanks to masker karena gue jadi lebih PD nongolin muka di video, LOL.