Sesuai judulnya, hari ini gue pingin cerita soal perjalanan ngeblog gue, dari yang tadinya sendiri di ruang kosong nan hampa sampai akhirnya bisa melihat dunia lebih luas lagi lewat komunitas yang ada yang akhirnya mempertemukan gue dengan teman-teman dan juga kakak-kakak blogger sekalian😁.
Sebetulnya gue pertama kali buat akun blogger itu tahun 2011, kebetulan waktu itu adalah masa-masa dimana gue juga terjun ke Facebook, Twitter, dan Yahoo. Sebelum buat akun blogger, gue udah sering banget menyambangi akun-akun blogspot, namun yang isinya seputar Korea seperti FanFiction dan Cerpen. Iyap, dulu gue termasuk K-Popers Generasi II dan Korean Drama Lovers. Saking sukanya sama drama Korea, gue sampe belajar bahasanya secara autodidak lewat buku yang ada di perpus sekolah. Saat itu gue sedang di bangku kelas dua SMP. Sampai detik ini gue masih ingat kosakata bahasa Korea pertama yang gue pelajarin adalah 아니요 (aniyo: tidak), karena sering banget diucapin di drama dan ketika lihat subtitle pun artinya tidak, jadi gue menyimpulkan kata tersebut artinya adalah tidak. Btw gue belajar kosakata tersebut dari drama Surgeon Bong Dal Hee. Iyaap, kalau ada yang tau, ini drama bergenre kedokteran yang tayang pada tahun 2007 dan jadi salah satu drama SBS tersukses dengan rata-rata rating 22,4% dan 29,3% di akhir episode yang mana menjadi tayangan nomor satu yang tayang di jam yang sama, plus mendapat banyak penghargaan dari SBS Drama Award dan 43rd Baeksang Art Award,
and it's still one of my favorite medical drama compared to dramas nowadays. Oh iya, omong-omong soal drama Korea, my another top 3 Korean drama ada Princess Hours sama Painter of the Wind. Lah kok jadi kepanjangan tentang Korea-nya ini mah HAHAHA. Kayaknya nanti gue akan bikin tulisan khusus soal perjalanan gue mengenal Korea dari mulai pop culture dan drama-dramanya. Cuz to be honest, i was growing up as teenager with Korean stuff dari mulai bahasa, tulisan, sejarah, dll, walaupun sekarang udah lupa ingatan kayak adegan di sinetron.
Balik lagi soal blog, ternyata setelah dijalani kok gue cuma senang jadi pembaca aja, padahal tadinya berencana untuk posting beberapa cerpen milik gue. Dan karena akun tersebut awalnya dibuat sekadar iseng, alhasil gue nggak inget dengan akun tersebut, bahkan sampai ke judul atau domainnya aja lupa.
Barulah di tahun 2014 gue punya e-mail resmi yang memang digunakan untuk urusan akademik dan kepentingan personal lainnya, bukan cuma untuk bikin medsos😂. Tapi seperti yang terlihat, di tahun itu gue nggak langsung aktif ngeblog, karena sudah nggak berminat juga untuk menulis. Maklum, saat itu adalah masa-masa breakdown gue dari dunia tulisan setelah gagal menyelesaikan novel impian. Sampai akhirnya pada tahun 2017 akhir, gue mulai concern dengan isu-isu sosial, politik hingga pendidikan yang membuat gue gerah. Menyadari bahwa gue ternyata masih punya minat terhadap menulis, akhirnya menulis pun jadi salah satu jalan ninja untuk gue meluapkan segala pemikiran dan keluh kesah gue tentang semua hal yang terjadi, baik di sekitar gue maupun dari apa yang gue ketahui lewat media-media massa. Namun memang interest gue akan menulis ini masih hanya terbatas pada tulisan beropini, bukan prosa yang mendayu-dayu yang dulu sempat jadi hobi gue. Alasannya adalah saat itu sebetulnya gue pengen keluar dulu dari bubble gue yang hanya terlena pada kesusastraan, sementara kurang peduli dengan isu-isu sosial.
Tulisan terkait: Diam itu Bukan Emas
Oleh karena itu, gue pun membutuhkan platform untuk bisa menampung isi tulisan gue ini, dan teringat lah dengan blog—yang sampai saat ini ternyata masih eksis dan banyak sekali penggunanya. Iya, jadi dulu gue sempet mikir kalau dunia blog ini udah sepi. Mungkin hanya situs-situs tertentu yang memang tujuannya bisnis dan bukan personal, ternyata GUE SALAH BESAR *ampun para suhu🙇🏻♀️😅*. Karena pada kenyataannya memang gue aja yang saat itu gak main blog huhu, dan gue rasa beberapa orang di luar sana masih ada yang mikir begini, nih.🤔 Padahal segala informasi di google darimana datangnya ya kalau bukan dari situs-situs blog juga, wkwk.
Meski begitu, dengan berbagai kesibukan, gue nggak sempat untuk benar-benar aktif terjun menulis dan beberapa opini pun gue posting di tahun 2018. Sejak saat itu gue hanya posting apa yang menurut gue pantas dibagikan, alasannya bisa dipicu karena kekesalan tadi, atau karena memang gue lagi gabut—namun sebisa mungkin temanya selalu tentang opini. Nah, karena gagasan-gagasan itulah tulisan gue pun benar-benar dibuat secara personal dengan bahasa sehari-hari dan menggunakan kata "gue", sebab saat itupun memang gak ada yang baca kecuali para sobat terdekat😂.
Sebetulnya ini, sih, intinya. Bulan ini terhitung sudah tiga bulan gue benar-benar aktif di blog dengan join beberapa komunitas dan blogwalking ke banyak sekali teman-teman blogger dan blogger senior yang menginspirasi. Seringkali saat lagi blogwalking dan dikunjungin balik, gue merasa cemas takut dianggap nggak sopan dan "sok" karena penggunaan kata "gue". Padahal sebetulnya ini murni antara ketidaksengajaan dan mungkin kesengajaan gue pada saat memutuskan untuk mem-posting tulisan di blog. Tidak sengaja, karena gue nggak bermaksud untuk terlihat lebih sok dan nggak sopan. Ini juga merupakan kesengajaan, sebab tujuan gue nge-blog pada awalnya memang ingin bisa mengungkapkan segala pemikiran gue melalui tulisan yang begitu personal, dan diharapkan bisa terasa dekat dengan pembaca.
Oleh karena itu, sejak mulai kembali meluangkan waktu untuk aktif (yang benar-benar aktif) di blog dan berteman dengan banyak sekali blogger, sometimes gue benar-benar takut bahasa gue ini kurang sopan. Pernah beberapa kali gue berpikir untuk mengganti bahasa di blog ini menjadi aku atau saya, seperti halnya saat gue menulis puisi. Namun setelah dipikir-pikir, gue akan kehilangan "menjadi diri gue" yang sebelumnya dengan tujuan-tujuan di awal tersebut. Hingga akhirnya gue memutuskan untuk stay true to myself. Maka dari itu, solusi dari permasalahan yang berlaku di kepala gue ini adalah, gue tetap berlaku sopan dengan penggunaan kata saya atau aku terhadap teman-teman juga kakak-kakak blogger semua saat menyambangi blog mereka dan dalam berkomentar. Semata-mata bahwa gue yang ada di dalam tulisan ini ataupun tulisan-tulisan yang telah diposting sebelumnya hanyalah sebatas buah pemikiran gue, bagian dari sisi personal gue yang memang ingin dibagikan. Namun gue pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kalau ada kata-kata yang kurang berkenan dan kurang nyaman di setiap tulisan yang gue buat, memang anaknya suka menggebu-gebu kalau nulis sesuatu😅. Seiring berjalannya waktu, gue akan terus berusaha memperbaiki diri dan juga blog ini agar bisa lebih baik untuk kedepannya.
Terlepas dari itu semua, gue bersyukur banget dalam kurun waktu yang cukup singkat ini bisa dipertemukan dengan teman-teman blogger yang, seriously, sangat menginspirasi gue dan memotivasi gue untuk terus berkarya💕. Meski ada beberapa blog yang jarang gue beri komentar padahal sering baca, karena bingung mau komentar apa, tapi jujur sincerely gue merasa diri gue yang sempat redup semangat menulisnya ini merasa kembali hidup berkat kalian.😭😍
Sampai saat ini gue belum berminat untuk kembali menulis cerpen atau novel, sih. Entahlah, gue nyaman dengan dunia menulis yang sekarang. Mungkin ada beberapa yang penasaran "emangnya cerpen gue kayak gimana, sih?", sebetulnya gak bagus-bagus amat😂😁. Kurang lebih gayanya sama dengan puisi-puisi yang gue posting disini.
Jha, jadi begitulah cerita perjalanan gue dengan blog. Meski gak sepanjang dan gak sedalam itu, karena gue sendiri baru mulai aktif lagi baru-baru ini, semoga tetap bisa menemani waktu gabut teman-teman, ya!😁
Kalau teman-teman sendiri gimana cerita perjalanan nge-blognya? Boleh share di kolom komentar, yap!